Sabtu, 30 April 2011

Analisis Budidaya Burung Puyuh

1) Investasi
a. kandang ukuran 9 x 0,6 x 1,9 m
(1 jalur + tempat makan dan minum)                 Rp. 2.320.000,-
b. kandang besar                                            Rp. 1.450.000,-

2) Biaya pemeliharaan (untuk umur 0-2 bulan)
a. ay Old Quail (DOQ) x Rp 798 (Harga DOQ)       Rp. 1.596.000,-
b. Obat (Vitamin + Vaksin)                               Rp. 145.000,-
c.       Pakan (selama 60 hari)
Jumlah biaya produksi Keadaan puyuh:
- Jumlah anak 2000 ekor (jantan dan betina)
- Resiko mati 5%, sisa 1900
- Resiko kelamin 15% jantan, 85% betina (285 jantan, 1615 betina)
- Setelah 2 bulan harga puyuh bibit Rp 3.625,- betina dan Rp 725 jantan
- Penjualan puyuh bibit umur 2 bulan
Minus
Rp. 2.981.200,-
Rp. 4.722.200,-
Rp. 4.408.000,-
Rp. -314.200,-

3) Biaya pemeliharaan (0-4 bulan)
-  200 DOQ x Rp 798,-                                 Rp. 159.600,-
-  Obat (vitamin dan Vaksinasi)                      Rp. 290.000,-
-  Pakan (sampai dengan umur 3 minggu)          Rp. 2.459.925,-
    Pakan (s/d minggu ke 4) betina 1615 ekor dan 71 ekor jantan (25% jantan layak bibit)   Rp. 5.264.051,-
    Jumlah biaya produksi                                Rp. 8.173.576,-

Keadaan puyuh:
-  Mulai umur 1,5 bulan puyuh bertelur setiap hari rata-rata 85%, jumlah telur 1373 butir           
-  Hasil telur 75 hari x 1373 x Rp 75,-           Rp. 7.723.125,-
-  Puyuh betina bibit 1615 ekor @ Rp 3.625,-         Rp. 5.854.375,-
-  Puyuh jantan bibit 75 ekor @ Rp 798,-       Rp. 59.850,-
-  Puyuh jantan afkiran 214 ekor @ Rp 725,-   Rp. 155.150,-

4) Keuntungan dari hasil penjualan                 Rp. 5.618.924,-

5) Biaya pemeliharaan (sampai umur 8 bulan)
a. Biaya untuk umur 4-8 bulan                         Rp. 1.625.137,-

6) Pendapatan
a. Hasil telur (0,5 bulan) 195 x 1373 x Rp 75,-       Rp. 20.080.125,-
b. Hasil puyuh afkir 1615 ekor @ Rp 798,-      Rp. 1.288.770,-
c. Hasil jantan afkir 71 ekor @ Rp 725,-         Rp. 51.475,-
d. Hasil jantan afkir (2 bln) 214 ekor @ Rp 725,-   Rp. 155.150,-

7) Keuntungan beternak puyuh petelur dan afkiran jual Rp. 10.950.113,-

Hama dan Penyakit

1. Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berk yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
3. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox
5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan
mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
6. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
7.  Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.
8. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.

Pemeliharaan

  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
  1. Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.
  1. Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.
           4.    Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh.

Bibit Burung Puyuh

Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan.

Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
a. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
c. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.

Sarana dan Peralatan

  1. Perkandangan
    Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.

    Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.

    Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah:
a. Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2.
b. Kandang untuk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
c. Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas.
Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
d. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)
Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.
  1. Peralatan
    Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan.

Lokasi Kandang

 1) Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk
2) Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran
3) Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit
4) Bukan merupakan daerah sering banjir
5) Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik.

Vitamin dan Obat-obatan Burung Puyuh

Vita Chick = Antibiotik dan pertumbuhan ( Umur 1 - 17 )
Neobro       = Pertumbuhan

Pemberian pakan untuk puyuh starter

Selama 2 hari pakan starter ditaburkan diatas kertas koran untuk melatih puyuh agar makan. Caranya, taburi alas dengan pakan puyuh starter sedikit demi sedikit agar tak terbuang. Baru setelah berumur 3 hari pakan diberikan dengan nampan yang telah dilapisi strimin dibagian atasnya.

Pakan yang diberikan dalam bentuk halus dan mengandung protein tinggi (24-28%). Apabila terpaksa tidak ada pakan puyuh starte dapat digunakan pakan campuran pakan ayam starter (BR1) sebanyak 3 bagian dicampur dengan satu bagian bungkil kedelai. Bisa juga dengan mencampur 3 bagian konsentrat starter ayam broiler (konsentrat BR1) dengan 1 bagian jagung.


Jumlah pakan yang diberikan dan target perolehan berat badan
Umur (mgg) Pakan (gram/ekor/hari) Berat Badan (gram) Frekuensi pemberian
1 3,25 22,75 2 hari pertama setiap saat
2 8,43 59,57 2
3 11,45 83,04 2
4 13,36 115,36 2
5 16,03 154,36 2
6 22,08 157,02 1 (sore/pagi saja)
Sumber: Program pemeliharaan puyuh PT Peksi Guna Raharja

Pemberian pakan harus mengikuti perkembangan dan pertumbuhan puyuh. Semakin hari puyuh semakin besar sehingga perlu ditambah porsi pakanya sedikit demi sedikit. Jika sampai kurang, maka puyuh menjadi lemah, kalaupun tetap hidup akan berkurang produksi telurnya kelak. Jika terlalu banyak memberikanya maka biaya pakan akan membengkak. Maka perlu dilihat banyaknya sisa pakan setiap harinya, jika pakan tidak bersisa, tambahkan pakan pada ke esokan harinya. Namun jika banyak tersisa, pada hari berikutnya pakan dikurangi hingga hanya tersisa sedikit saja.

Pada umur 31 sampai 34 hari, puyuh sudah harus dilatih untuk memakan pakan layer. caranya dengan mencampur secara bertahap pakan starter dengan layer.

Pada umur 31 hari, perbandingan campuran pakan starter : layer yang diberikan adalah 4:1, atau 4 bagian starter dicampur dengan 1 bagian pakan layer. Pada umur 32, rasio menjadi 3:2. Perbandingan pada hari-hari berikutnya berturut-turut adlah 2:3 dan 1:4. Saat umur 35 hari, puyuh sudah 100% diberi pakan layer.

Sumber

Si Mungil Penuh Potensi

Puyuh: Si Mungil Penuh Potensi

Nomor Produk  : 3814
Penerbit  : Agromedia Pustaka
Pengarang  : Tim Redaksi Agro Media
Harga  : Rp. 16.000,00
 : Rp. 14.400,00
Tanggal Publish :  08 Sep 2008





Ringkasan Buku Puyuh: Si Mungil Penuh Potensi

Buku ini dihadirkan untuk menggugah naluri bisnis para pembaca, bahwa beternak puyuh merupakan lahan bisnis yang cukup menggiurkan. Perlakuan atau penanganannya pun relatif mudah dan tidak memerlukan modal yang banyak. Buku ini secara gamblang memaparkan kondisi peternakan puyuh di Indonesia, perencanaan usaha, dan berbagai masalah seputar perkandangan. Dalam buku ini diuraikan juga masalah tata cara pengadaan DOQ, cara pemberian pakan dan minum, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit.

Beli Disini







     

Syarat Kandang Yang Baik

Berbicara mengenai peternakan puyuh, rasanya kurang tepat jika tidak membicarakan masalah perkandangan. Meskipun puyuh merupakan unggas liar, ada beberapa hal yang harus kita ketahui mengenai syarat kandang puyuh ini. Di antaranya:
  • Lokasi kandang sebaiknya jauh dari keramaian dan permukiman penduduk. Selain karena bisa mencemarkan udara dengan baunya, jarak yang dekat ini juga bisa membuat puyuh terganggu dan mudah stres akibat adanya suara bising dari permukiman manusia.
  • Mempunyai sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara yang tidak benar bisa menyebabkan meningkatnya serangan hama dan penyakit. 
  • Aman dari gangguan binatang predator.
  • Mempunyai aksesibilitas yang baik. Terutama untuk menunjang transportasi sarana produksi peternakan serta penjualan daging dan telur puyuh.
  • Mempunyai sumber air yang baik, tidak tercemar, serta selalu tersedia, terutama ketika musim kemarau. Sumber air yang tercemar dan kurang lancar bisa menyebabkan penurunan produksi, bahkan menyebabkan kematian pada puyuh.
  • Sebaiknya kandang untuk beternak puyuh jauh dari kandang unggas lain dan sebisa mungkin bukan kandang bekas unggas lain pula. Hal ini untuk mencegah tertularnya penyakit dari unggas lain.
  • Idealnya, suhu untuk beternak puyuh adalah 20-250 C dengan kelembapan (rH) idealnya 30-80%. Suhu dan kelembapan yang tidak cocok berpotensi mendatangkan penyakit pada puyuh.
  • Kandang puyuh jangan dibuat langsung di atas tanah. Lantai pertama kandang puyuh harus terletak jauh dari tanah untuk mencegah hawa basah dan lembap.
  • Kandang puyuh sebaiknya dibuat dari bahan-bahan murah yang ada di daerah setempat. Misalnya, kayu kalimantan, papan sengon, bambu, papan bekas peti, kawat kasa, genteng, seng, plastik, dan bahan-bahan lain. Rangka kandang dibuat dari kayu yang berukuran 0,04 x 0,06 m.
  • Jika hendak menggunakan sistem litter, lantai kandang dibuat dari papan. Apabila tidak menggunakan litter, lantai dapat dibuat dari bahan kawat kasa, anyaman bambu atau jeruji bambu yang agak rapat dan cukup kuat. Jika menggunakan kawat kasa atau anyaman bambu, di lantai bawah hendaknya dipasang papan penampung kotoran yang dapat ditarik keluar untuk keperluan pembersihan.
  • Dinding kandang bisa dibuat dari kawat kasa, anyaman bambu, atau jeruji bambu. Ukuran bambu sedikit lebih besar dibandingkan dengan kandang burung, tetapi lebih kecil daripada kandang ayam. Dinding kandang yang menghadap keluar perlu dipasang pelindung dari karung plastik atau sejenisnya. Karung platik ini berfungsi untuk menahan derasnya air hujan atau angin kencang. Bagian dinding yang dekat dengan lantai dipasangi papan horisontal sebagai pembatas. Genteng, seng tipis, atau papan berlapis plastik bisa digunakan sebagai atap kandang.

Biosekuriti pada puyuh petelur

Biosekuriti adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit kedalam lingkungan peternakan. Tindakan yang biasa dilakukan antara lain:
  1. Sanitasi kandang
    Agar tak terjadi bom gas amonia, feses puyuh harus sering dikeluarkan dari kandang, minimal 2 hari sekali. Kadar amonia yang tinggi menyebabkan puyuh mudah terkena penyakit saluran pernapasan dan radang pada mata. selain itu kandang yang kotor mudah mengundang berbagai penyakit. Lantai kandangpun harus diusahakan kering, tidak lembab dan terjaga kebersihanya.
  2. Desinfeksi
    Pneyemprotan kandang dengan caira desinfektan/anti kuman dilakukan secara rutin sekali sebulan. Sangkar juga disemprot seminggu 1/2 kali. Terlebih kagi jika ditemukan ad puyuh yang terkena penyakit atau disekitar terjadi wabah penyakit. Orang yang masuk lokasi kandang harus disemprot juga dan kakinya dicelup ke dalam bak kecil yang telah diberi desinfektan agar tak membawa penyakit kedalam kandang. Jika memakai sandal/sepatu, maka telapak alas kaki itu harus dicelup.
  3. Sanitasi peralatan
    Semua peralatan harus dijaga kebersihanya. Ember tempat membawa pakan/minum harus dicuci dengan sabun setiap selesai diapakai agar tidak berjamur. Tempat pakan dan minumpun harus dibersihkan setiap hari.
  4. Sistem penyimpanan pakan
    Pakan tidak boleh disimpan ditempat yang lembab karena akan membuatnya berjamur hingga tengik. Pakan yang tengik membuat puyuh turun nafsu makannya, bahkan bisa keracunan. Pakan harus dihindarkan dari tikus.
  5. Hindarkan kontak dengan Unggas lain
    Tidak boleh ada hewan apalagi unggas yang masuk kekandang puyuh karena bisa membawa penyakit
Sumber

Design Kandang Puyuh

Kandungan Gizi Telur Puyuh

BAGI sebagian orang, Telur Puyuh mungkin tidak begitu terkenal daripada telur ayam atau telur bebek. Apalagi banyak orang menganggapnya sebagai sumber kolesterol. Padahal, nilai gizinya baik untuk janin hingga kaum lanjut usia. 
Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil, berkaki pendek, dan dapat diadu. Burung puyuh terkenal dengan telurnya yang berukuran kecil. Telur ini umumnya digemari anak-anak karena bentuknya unik dan menggemaskan.
Biasanya telur ini disajikan dengan cara direbus atau sebagai bahan campuran sayuran (hotplate kangkung, kimlo, dan sup),sambal kentang, atau sebagai isi bakso, tahu, dan siomay.

Kandungan Telur Puyuh

Dilihat dari nilai gizinya, Telur Puyuh tidak kalah dari telur ayam atau telur bebek.
Telur puyuh merupakan sumber protein terbaik.100 gram Telur Puyuh mengandung 13,05 gram protein, sedikit lebih tinggi dari telur ayam maupun telur bebek. Di bawah ini berturut-turut perbedaan susunan protein, lemak, karbohidrat, dan abu (dalam %) telur puyuh dibandingkan dengan telur ternak unggas lainnya:
Ayam ras : 12,7; 11,3; 0,9; 1,0
Ayam buras: 13,4; 10,3; 0,9; 1,0
Itik:     13,3; 14,5; 0,7; 1,1
Angsa:   13,9; 13,3; 1,5; 1,1
Merpati:   13,8; 12,0; 0,8; 0,9
Kalkun:   13,1; 11,8; 1,7; 0,8
Puyuh:   13,1; 11,1; 1,0; 1,1
sumber:  

Salah satu keunggulan protein telur dibandingkan dengan protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang sangat tinggi. Artinya setiap gram protein yang masuk akan dicerna didalam tubuh secara sempurna.Selain protein, lemak, vitamin, dan mineral, telur puyuh juga kaya akan kolin. Kolin berperan penting didalam tubuh, terutama bagi perkembangan fungsi otak. Hal tersebut berkaitan dengan peran kolin sebagai komponen asetikolin yang berfungsi sebagai pengantar sinyal saraf.

Asupan kolin yang cukup akan membantu kerja sinyal saraf pada otak, sehingga dapat memperkuat daya ingat anak-anak dan menghindari kepikunan pada orang lanjut usia.Ibu-ibu yang sedang dalam taraf pra kehamilan hingga menyusui, sebaiknya mulai mengonsumsi makanan sumber kolin, seperti telur puyuh, dalam jumlah cukup banyak. Hal tersebut penting untuk mendukung perkembangan otak janin.Selain itu asupan kolin yang cukup pada saat kehamilan juga dapat mengurangi resiko kematian sel pada janin, yang berarti mengurangi kemungkinan bayi cacat dan keguguran. (sumber:GHS-gizi/jum)

Sebagai Pelindung Mata
SALAH satu ciri khas yang sangat menarik dari telur, termasuk telur puyuh adalah warna kuning telurnya. Warna kuning telur tersebut, bukan sekedar warna yang menyegarkan mata, tetapi juga menunjukkan bahwa telur mengandung senyawa lutein dan Zeaksantin.Kedua senyawa itu merupakan pigmen yang memberikan warna kuning. Selain memberikan warna kuning, pigmen tersebut ternyata juga mempunyai khasiat kesehatan yang luar biasa.

Didalam retina mata, lutein dan zeaksantin dapat membantu melindungi mata dari kerusakan dengan cara memfilter sinar biru, terutama pada bayi dan anak-anak.Singkat kata, telur puyuh sangat dianjurkan untuk anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan ataupun ibu-ibu pada masa kehamilan dan menyusui. Orangtua juga dianjurkan untuk mengonsumsi telur puyuh, asalkan tidak mempunyai kadar kolesterol tinggi atau menderita obesitas. (Sumber:GHS-gizi/jum)

Manfaat lain telur puyuh
- Mengandung zat anti kanker
- Memperlambat proses penuaan terutama yang berhubungan dengan kesehatan mata
- Mereduksi risikopenyakit tumor

Sabtu, 23 April 2011

TELUR PUYUH: Sangat Bagus untuk NUTRISI OTAK !!!!!


BAGI sebagian orang, telur puyuh mungkin tidak begitu terkenal daripada telur ayam atau telur bebek. Apalagi banyak orang menganggapnya sebagai sumber kolesterol.
Padahal, nilai gizinya baik untuk janin hingga kaum lanjut usia.

Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil, berkaki pendek, dan dapat diadu. Burung puyuh terkenal dengan telurnya yang berukuran kecil. Telur ini umumnya digemari anak-anak karena bentuknya unik dan menggemaskan.

Biasanya telur ini disajikan dengan cara direbus atau sebagai bahan campuran sayuran (hotplate kangkung, kimlo, dan sup),sambal kentang, atau sebagai isi bakso, tahu, dan siomay.

Dilihat dari nilai gizinya, telur puyuh tidak kalah dari telur ayam atau telur bebek.
Telur puyuh merupakan sumber protein terbaik.100 gram telur puyuh mengandung 13,05 gram protein, sedikit lebih tinggi dari telur ayam maupun telur bebek.

Salah satu keunggulan protein telur dibandingkan dengan protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang sangat tinggi. Artinya setiap gram protein yang masuk akan dicerna didalam tubuh secara sempurna.
Selain protein, lemak, vitamin, dan mineral, telur puyuh juga kaya akan kolin. Kolin berperan penting didalam tubuh, terutama bagi perkembangan fungsi otak. Hal tersebut berkaitan dengan peran kolin sebagai komponen asetikolin yang berfungsi sebagai pengantar sinyal saraf.

Asupan kolin yang cukup akan membantu kerja sinyal saraf pada otak, sehingga dapat memperkuat daya ingat anak-anak dan menghindari kepikunan pada orang lanjut usia.

Ibu-ibu yang sedang dalam taraf pra kehamilan hingga menyusui, sebaiknya mulai mengonsumsi makanan sumber kolin, seperti telur puyuh, dalam jumlah cukup banyak. Hal tersebut penting untuk mendukung perkembangan otak janin.

Selain itu asupan kolin yang cukup pada saat kehamilan juga dapat mengurangi resiko kematian sel pada janin, yang berarti mengurangi kemungkinan bayi cacat dan keguguran. (sumber:GHS-gizi/jum)

Baik Pelindung Mata
SALAH satu ciri khas yang sangat menarik dari telur, termasuk telur puyuh adalah warna kuning telurnya. Warna kuning telur tersebut, bukan sekedar warna yang menyegarkan mata, tetapi juga menunjukkan bahwa telur mengandung senyawa lutein dan Zeaksantin.

Kedua senyawa itu merupakan pigmen yang memberikan warna kuning. Selain memberikan warna kuning, pigmen tersebut ternyata juga mempunyai khasiat kesehatan yang luar biasa.

Didalam retina mata, lutein dan zeaksantin dapat membantu melindungi mata dari kerusakan dengan cara memfilter sinar biru, terutama pada bayi dan anak-anak.

Singkat kata, telur puyuh sangat dianjurkan untuk anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan ataupun ibu-ibu pada masa kehamilan dan menyusui. Orangtua juga dianjurkan untuk mengonsumsi telur puyuh, asalkan tidak mempunyai kadar kolesterol tinggi atau menderita obesitas. (Sumber:GHS-gizi/jum)

Manfaat lain telur puyuh
- Mengandung zat anti kanker
- Memperlambat proses penuaan terutama yang berhubungan dengan kesehatan mata
- Mereduksi risikopenyakit tumor


Dan masih banyak lagi manfaat lainnya.....

Beberapa Hal yang Penting Diperhatikan pada 3 Hari Pertama Pembesaran DOQ Puyuh Petelur Sistem Manual dengan Pemanasan Lampu Listrik

Selama beberapa kali membesarkan DOQ Burung Puyuh Petelur, ada beberapa hal yang penting diperhatikan. Karena ketidakhati-hatian, kadang bisa menyebabkan kematian massal. Terutama pada 3 hari pertama, yang boleh dianggap masa kritis. Tentu terlepas dari penyebab penyakit yang dibawa sejak pengiriman (namun penyebab penyakit ini sangat jarang terjadi, jikapun terjadi biasanya merata se-periode pengiriman).

Selepas 3 hari, bolehlah berlega-lega. Walaupun tidak seenaknya begitu saja. Jaga semaksimal mungkin dan jangan sampai teledor yang mengakibatkan kematian massal.

Hal ini saya tulis karena saya sendiri pernah merasakan kematian massal, langsung 150 DOQ tidak terselamatkan karena kebanjiran. Nah, saya ingin kesalahan tersebut tidak terulang terutama pada yang baru pertama kali membesarkan DOQ.

Walaupun untuk yang sudah biasa membesarkan DOQ tentu hal-hal yang akan saya utarakan bukan lagi hal mengejutkan, atau merupakan tips rahasia. Memang bukan. Hanya untuk yang baru pertama kali membesarkan DOQ kadang kurang memperhatikan hal-hal yang kadang dianggap sepele tapi bisa berakibat fatal.

Untuk itu saya akan coba menuliskan urutan-urutannya saja sejak persiapan sebelum kedatangan sampai 3 hari pembesaran. Nanti diantara urutan-urutan tersebut ada bagian-bagian yang penting diperhatikan terutama kalau dilewatkan bisa berpotensi menjadi sebab kematian massal.

1. Untuk 1000 populasi karena nantinya membutuhkan 4 kandang, biasanya sudah saya tumpuk terlebih dahulu (tidak berlaku untuk yang lahannya luas). Nanti kalau sudah saatnya pemencaran, masing-masing kandang diisi 250 ekor. Namun untuk hari pertama sampai kira-kira hari ke-10, hanya dua kandang yang diisi, masing-masing 500 DOQ.

2. Bagian samping, belakang, atas dan bawah biasanya sudah rapat. Bagian belakang dan samping rapat dengan triplek / karton juga bisa. Bagian atas ditutup dengan terpal (untuk murahnya pakai terpal bagor saja). Bagian bawah sudah rapat dengan alas (saya biasa pakai sak semen yang dipotong rapi 3 lembar). Yang bagian depan untuk 3 hari pertama sebaiknya juga dalam keadaan rapat. Biasa pakai bagor yang dilipat rapi selebar muka, dan dipaku atas bawah.

3. Pemasangan lampu masing-masing kandang saya memakai 3 lampu, per-lampu 100 watt. Jadi untuk 1000 DOQ pertama kali membutuhkan 600 watt. Karena dengan system manual, standar suhu diukur dari perilaku. Apabila DOQ mengumpul di bawah lampu, berarti kurang panas, tapi bila DOQ menyebar dan merapat di dinding, berarti terlalu panas. Untuk yang kurang panas, tentu ditambah lampu, demikian juga sebaliknya.

4. Sebaiknya sebelum DOQ datang, lampu dihidupkan terlebih dahulu untuk penghangatan ruangan. Waktunya hanya kira-kira saja, pengukurannya dengan memasukkan tangan ke dalam kandang pembesaran.

5. Pakan disebar terlebih dahulu juga di hamparan alas kandang (belum memakai nampan). Untuk BR ini, walaupun dari dari PT sudah termasuk lembut, tapi harus digilingkan juga biar seperti tepung. Untuk 1000 DOQ cukup digiling 1 sak saja.

6. Setelah DOQ datang dan dituang ke dalam kandang, langkah selanjutnya memberi minuman. Masing-masing kandang diberi 3 galon minuman yang sudah diberi vitamin DOQ.

7. Dalam memberi minuman harus berhati-hati, tiap galon cukup di isi setengahnya saja.

8. Galon juga harus diberi batu (lihat gambar), agar tidak kejadian DOQ yang masih sangat kecil-kecil itu tenggelam di tempat minuman.

9. Peletakan galon diberi alas kayu dengan luasan sama dengan lingkaran gallon. Tetapi jangan terlalu tinggi.

10. Penempatan galon harus hati-hati jangan sampai banjir / air meluap terus. Ini perlu dikontrol sewaktu-waktu. Jika meluap, diputar-putar mencari posisi yang tepat.

11. Setelah satu malam, jika dalam ruangan kandang terlalu panas, bagian atas bisa dibuka sedikit untuk fentilasi udara. Namun jangan bagian depan dulu. Hal ini juga penting untuk menjaga keawetan panas kalau sampai terjadi mati listrik.

12. Mati listrik pada 3 hari pertama merupakan hal yang mengkhawatirkan. Apabila mati listrik, solusinya dengan menyewa diesel.

13. Solusi selain menyewa diesel, menunggu dahulu selagi dalam kandang masih cukup panas suhunya. Namun terpaksanya tidak menyewa diesel, yang penting dijaga agar DOQ tidak menumpuk. Biasanya kematian massal karena mati listrik disebabkan DOQ menumpuk.

14. Karena pakan masih disebar (belum ditaruh di nampan), jaga DOQ dari kelilipan atau bahkan matanya tertutup pakan. Jika ada yang demikian, segera dibersihkan pakai air.

15. Untuk 3 hari pertama ini sebaiknyalah sering-sering menengok kandang. Mengontrol dan meneliti bagaimana kondisi DOQ. Apabila ada ketidakberesan, segera dibenahi.

Demikian langkah-langkah atau beberapa hal yang penting diperhatikan pada 3 hari pertama pembesaran DOQ burung puyuh petelur yang merupakan hari-hari mengkhawatirkan. Apabila nanti ternyata ada yang terlewatkan, tentu postingan ini saya tambah sebagai editingnya.

Kiat Meningkatkan Keuntungan dalam Beternak Burung Puyuh Petelur dengan Mencampur Pakan (tidak Berlaku untuk Kemitraan)

Dengan asumsi bahwa tiap 1000 populasi membutuhkan PYP sebanyak 3 sak pakan (150kg) per-minggu. Akan didapat hasil “bersih” rata-rata Rp 200.000 per-minggu selama bulan produktif.

Perhitungan itu dengan didasari jumlah produksi telur yang dihasilkan 800 butir per-hari dan didasari juga dengan harga PYP rata-rata berbagai merk sekitar Rp 205.000/sak.
Perhitungan keuntungan bersih tersebut dihitung dalam bulan-bulan harga baik. Tapi bagaimana apabila memasuki bulan-bulan harga buruk telur puyuh, sedangkan harga pakan jelas tidak ikut turun?

Demikian beberapa kiat mencampur pakan telur puyuh agar dapat mempertahankan penghasilan.
Mengadaptasi dari pemberian pakan dalam beternak ayam petelur yang mandiri, ada beberapa cara pencampuran pakan agar tidak membutuhkan penuh 3 sak PYP (1 sak=50 kg), antara lain :

1. dicampur dengan 1 sak dedak halus/bekatul (2 sak PYP ditambah 1 sak dedak halus/ bekatul).
Hasil: telur cenderung kecil-kecil, banyak yang kerabangnya kasar dan tipis, otomatis banyak yang mudah pecah dan tidak awet.
2. dicampur dengan setengah sak jagung giling dan setengah sak bekatul/dedak halus.
Hasil: sama dengan pencampuran yang nopmer 1.
3. dicampur dengan 1 sak jagung giling (2 sak PYP ditambah 1 sak jagung).
Hasil: telur cenderung normal/besar-besar, kerabang/cangkang juga normal, tetapi bobot cenderung ringan (di bawah standar).
Solusi: dicampur lagi dengan 1 kg mineral ditambah dengan vitamin egg yang kualitasnya bagus, asal teratur bisa me-normal-kan bobot telur.
4. dicampur dengan nasi aking (nasi sisa yang dikeringkan).
Hasil: telur cenderung normal, baik kerabang, bobot, dan ukuran.
Pencampuran-pencampuran tersebut relatif tidak mempengaruhi jumlah produksi bertelurnya.
Pertimbangan juga sebagai contoh yang di campur dengan jagung:
Apabila penuh memberi 3 sak PYP, berarti membutuhkan pakan sebanyak:
Rp 205.000 x 3 : Rp 615.000,-
Apabila dicampur dengan jagung giling + mineral + vitamin egg berarti membutuhkan pakan sebanyak:
(Rp 205.000 x 2) + Rp 110.000,- + Rp 3500,- + Rp 12.000,- : Rp 535.500,-
Selisih antara yang dicampur jagung giling dengan yang penuh 3 sak PYP :
Rp 615.000,- – Rp 535.500,- : Rp 79.500,- per-minggu per-1000 populasi dengan harga jagung giling sekarang Rp 2200,- per-kg.
Lumayan juga kan ada tambahan penghasilan?
Dalam kemitraan jelas tidak boleh ada pencampuran seperti itu alias tidak memenuhi standar keloyalan dengan PT. Dapat dilihat dari pengambilan pakan dan jumlah telur yang disetorkan. Selain dari jumlah telur yang disetorkan, juga dapat dilihat dari kondisi telur.

Untuk yang di-indikasi mencampur tersebut, PT memberi potongan harga pembelian dilihat terutama dari berat telur yang di bawah standar.

Namun penulis juga menemukan ada peternak yang memberi pakan penuh 3 PYP tetapi bobot telurnya kurang, tetep kena potong juga oleh PT. Kasihan ya… Mungkin karena kondisi burung puyuhnya yang kurang bagus sehingga menghasilkan telur yang tidak baik kondisinya walaupun pakannya bagus alias tidak dicampur.

Terlepas dari pencampuran pakan dalam beternak burung puyuh petelur demi untuk meningkatkan penghasilan, ternyata dalam kemitraan ayam pedaging-pun penulis juga menemukan ada peternak yang jelas kemitraan ternyata mencampur pakannya dengan jagung giling. Biasanya dilihat dari kondisi ayam yang sudah bagus kemudian diperkirakan pakan sudah mencukupi, biasanya sisa pakan dari PT (biasanya Comfeed) 2 atau 3 sak dijual ke pasar terus dibelikan jagung giling sama 2 atau 3 sak, tentu harganya bisa separonya sendiri (penulis tidak tahu teknisnya). Katanya lumayan nambah penghasilan yang nyata-nyata memang minim sekali untuk ternak ayam pedaging.
1. SOP TELUR PUYUH







Bahan:
15 butir telur puyuh, rebus matang dan kupas
2 butir bawang merah, iris halus
2 siung bawang putih, iris halus
1 btg daun bawang, iris serong
1 btg seledri, iris halus
50 gr bawang bombay, iris memanjang tipis
2 bh wortel, kupas dan iris bulat tipis
1 liter kaldu ayam
garam dan merica

Cara membuatnya:
Goreng telur puyuh rebus dan sisihkan. Tumis bawang merah dan putih di minyak sisa menggoreng telur hingga harum. Masukkan kembali telur dan tambahkan sayurannya. Aduk hingga rata. Masukkan kaldu ayam, dan beri garam dan merica. Masak hingga kuah mendidih dan angkat. (sumber: resepmasakanindonesia)

2. SAMBAL GORENG TEMPE DENGAN TELUR PUYUH.
Sambal Goreng Tempe dengan Telur Puyuh, enak, lezat dan istemewa. Jadikkan Sambal goreng tempe dengan telur puyuh menjadi menu istemewa menyambut tetamu juga ok.

Bahan:
Tempe 200 gram potong kotak
Telur puyuh rebus, 20 bh, kupas kulitnya.
Santan 500 cc dari 1/2 butir kelapa.
Daun salam 2 lbr
Daun jeruk purut 2 lbr
Lengkuas 1 ruas memarkan
Cabe rawit utuh 10 bh
Cabe merah besar 2 bh iris serong
Garam secukupnya.
Gula merah 1 sdm
Bumbu dihaluskan:
Bawang merah 5 buah
Bawang putih 3 buah
Cabe merah 3 buah

Cara memasak:
Tumis bumbu halus sampai wangi tambahkan daun salam, daun jeruk, lengkuas aduk tambahkan tempe, cabe rawit, merah aduk-aduk. Masukkan santan , telur puyuh dan semua sisa bumbu, masak sampai santan kental.
Catatan: Tempe dapat diganti Tahu atau dapat menggunakan kedua-duanya. (sumber: myonlinerecipe)

3. TELUR PUYUH BOLA DAGING.
Telur Puyuh Bola Daging, lezat dan istemewa . Telur Puyuh Bola Daging dapat dijadikan menu menyambut tamu spesial.

Bahan:
Telur puyuh rebus 10 bh
Daging giling 1/4 kg
Putih telur 2 bh, kocok lepas
Tepung roti
Bumbui daging giling :
bawang putih goreng 2 siung haluskan
garam, merica, kecap asin.
Telur ayam 1 bh
Tepung sagu 2 sdm

Cara memasak:
Daging yang sudah dibumbui diamkan dalam kulkas 1/2 jam. Bagi daging menjadi 10 bh lalu bungkus telur puyuh dengan daging tersebut.
Lumurin bola2 daging-telur ke kocokan putih telur lalu ke tepung roti, ulangi sekali lagi.
Goreng dalam minyak panas sampai warna kecoklatan.
Saus: Tumis bawang putih (1siung) sampai wangi dan masukkan bawang bombai (1/2 bh) tambahkan saus tomat 3 sdm, kecap manis 1 sdm air 150 cc garam, gula, merica. masak sampai bumbu kental.
Sajikan : bola daging telur dengan siram saus diatasnya. (sumber: myonlinerecipe)

4. SAMBAL GORENG TELUR PUYUH.
Bahan :
25 btr Telur puyuh (rebus dan kupas kulitnya)
100 gr Udang
1 sdm Minyak goreng
5 siung Bawang merah (iris halus)
1 iris Lengkuas
1 lbr Daun salam
1 buah Tomat (diiris)
300 cc Santan
50 gr Kapri (bersihkan)
Bumbu yang dihaluskan :
2 siung Bawang putih
2 buah Cabe merah
Garam secukupnya dan sedikit terasi 

Cara Memasak :
Udang dibersihkan dari kepala, kulit dan ekornya, sisihkan.
Tumis bawang merah dan bumbu yang dihaluskan dengan minyak panas hingga harum.
Tambahkan lengkuas, daun salam, tomat, tumis hingga layu.
Masukkan udang dan telur puyuh.
Tambahkan santan, masak sambil diaduk – aduk hingga santan mengental.
Masukkan kapri, masak sebentar.
Angkat dan sajikan untuk 5 porsi (1 porsi = 185 kalori). (sumber: resepmasakanku)

5. ACAR TELUR PUYUH
Bahan:
20 butir telur puyuh, rebus
1 buah wortel, potong-potong korek api
50 gram buncis, iris ½ cm
15 buah cabai rawit utuh
10 butir bawang merah utuh
50 gram taoge
1 batang serai, memarkan
150 cc air
1 sendok makan cuka
Minyak secukupnya untuk menumis
Bumbu yang dihaluskan:
3 siung bawang putih
5 butir kemiri
½ ruas jari jahe
1 ruas jari kunyit
Garam, gula pasir secukupnya

Cara Membuat Resep Masakan Acar Telur Puyuh:
Tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum, tambahkan buncis, wortel, cabai rawit, bawang merah, serai, telur puyuh, air
Masak mendidih. Beri taoge. Masak sebentar. Beri cuka
Angkat dari api. Siap dihidangkan. (sumber: resepmasakanmu)

6. ASEM-ASEM TELUR PUYUH.
Bahan-bahan :
a. 500 gr daging tetelan
b. 200 gr buncis, dipotong kecil
c. 20 butir telur puyuh
d. 1 sendok makan kecap manis
e. 6 buah bawang merah, diiris tipis
f. 3 siung bawang putih, diiris tipis
g. 5 buah cabai hijau, diiris kecil
h. 6 buah belimbing wuluh, dipotong menjadi tiga
i. ½ jari lengkuas, dimemarkan
j. Garam
k. Daun Salam
l. Gula
m. Asam Jawa
n. Minyak goreng secukupnya
o. Air kaldu secukupnya

Cara Membuat / Memasak :
- Daging dicuci, direbus sampai empuk, potong kecil-kecil
- Tumis bawang merah, bawang putih sampai baunya harum, kemudian masukkan potongan cabai hijau, buncis, lengkuas dan daun salam. Aduk-aduk dan tambahakan kecap manis. Setelah itu masukkan dalam air kaldu
- Masukkan pula potongan belimbing wuluh, garam, gula, asam jawa, dan telur puyuh yang sudah direbus terlebih dahulu dan dikupas, dan juga potongan daging
- Biarkan sampai matang dan baru diangkat (sumber: resepkulinerku)

7. SATE TELUR PUYUH.
Bahan :
25 butir telur puyuh rebus , kupas
2 sdm minyak goring untuk menumis
150 ml air
Tusuk sate
Bumbu halus:
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
2 cm lengkuas, memarkan
3 lembar daun salam
5 sdm kecap manis
Garam dan merica secukupnya

Cara :
Tumis bumbu halus hingga harum , masukkan telur puyuh dan air. Aduk hingga kuah mengental, angkat. Setelah dingin , tusuk dengan tusuk sate. (sumber: ucind)

8. KALIO CUMI TELUR PUYUH (PADANG)
Bahan:
500 gr cumi ukuran sedang
15 btr telur puyuh
1 lbr daun kunyit
3 lbr daun jeruk
1 btg serai, memarkan
500 ml santan cair
Haluskan:
150 gr cabe merah keriting
1 sdm ketumbar
3 btr kemiri
1 btg serai, iris tipis
1 sdt garam

Cara membuat:
Bersihkan cumi, potong cumi bentuk cincin.
Rebus telur puyuh, kupas kulitnya.
Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
Lalu masukkan santan, daun jeruk, daun kunyit, serai.
Masak hingga kuah mengental.
Masukkan cumi dan telur puyuh.
Masak hingga semua bahan matang.
Untuk 6 orang
Sumber : Nova (sumber: cuek)

Syarat yang Diperlukan dalam Budidaya Burung Puyuh Petelur

Syarat-syarat dalam memelihara burung puyuh ini bukan merupakan syarat teknis. Namun tidak apa-apa lah sekedar untuk mengetahui. Sebab syarat-syarat non teknis ini hanya rekaan penulis yang jelas tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah apakah ada hubungan antara syarat-syarat ini dengan maju mundurnya usaha budidaya puyuh petelur.

Bagi yang berkeinginan terjun dalam usaha budidaya burung puyuh petelur, sebaiknya memperhatikan syarat-syarat berikut:



Syarat pertama adalah kasih sayang.
Bagaimanapun mereka tetap hewan. Secara logika burung-burung puyuh itu tidak akan mengerti biarpun kita bilang beribu-ribu kata sayang. Apakah sayang itu berbentuk selalu mengelus-elus mereka atau ikut tidur di dalam kandang ?

Bukan sayang seperti itu yang mereka inginkan. Tapi rasa sayang yang diwujudkan dengan memberi perhatian.

Tak kenal maka tak sayang, benar juga untuk diterapkan dalam budidaya beternak burung puyuh. Mengenal apa saja yang burung puyuh butuhkan, kemudian memberi perhatian. Di sini lah ada semacam ikatan batin antara kita dan burung puyuh; bahwa mereka bukan sekedar mesin pencetak uang.

Syarat kedua adalah adalah disiplin.
Seperti halnya beternak ayam pedaging, apabila terlambat memberi pakan biasanya bobot akan menyusut. Demikian juga dengan burung puyuh petelur, terlalu lama terlambat memberi pakan dan minum berarti siap-siap saja akan berkurang jumlah telur yang dikeluarkan.

Syarat ketiga adalah teliti dan cermat.
Ini penting. Dalam satu tingkat kandang ada 100 ekor. Bisa dibayangkan bagaimana mereka berdesak-desakan. Maka ketelitian memeriksa dan mengawasi sangat diperlukan. Adakah yang bertingkah aneh-aneh atau yang kelihatan pucat, lesu, tembolok kosong, atau kepalanya menunduk-nunduk dan muter-muter. Maka sempatkan untuk meneliti kondisi mereka. Dan keluarkan dari dalam kandang apabila ada yang tidak beres atau yang sudah mati.

Syarat keempat adalah jangan terlalu pelupa.
Terutama dalam memberi makan dan minum. Jangan ada yang terlewatkan. Sepele tapi bisa fatal akibatnya.

Syarat ke lima adalah ketekunan.
Saat burung puyuh dalam kondisi baik produksinya tentu kita akan senang dan semangat. Itu juga harus diterapkan apabila datang suatu masa produksi burung puyuh sedang tidak baik. Harus tetap senang.

Syarat keenam adalah menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Jangan biarkan begitu banyak orang begitu saja masuk dan berlalu lalang di dalam kandang. Apalagi kalau tidak ada keperluan. Jaga juga untuk menutup mulut saat bersin (apalagi kalau kita lagi flu). Meludah sembarangan sebaiknya tidak di dalam kandang. Barangkali tidak ada pengaruhnya untuk kondisi burung-burung puyuh, tapi tidak ada salahnya toh untuk berhati-hati.

Tips Merawat dan Memelihara Puyuh Petelur Agar Tetap Berproduksi dengan Maksimal


Setelah 20 hari masa pembesaran, sudah saatnya burung puyuh dipindah ke kandang teluran. Sebenarnya 20 hari hari juga hanya patokan saja, sebab ada yang mindahnya setelah burung puyuh berumur 25 hari atau bahkan 30 hari baru dipindah.

Pada saat memindahkan berarti juga tiba saatnya untuk memberi vaksin flu burung. Penting nggak penting pemberian vaksin ini relatif diperlukan. Ingat dengan merebaknya flu burung beberapa saat yang lalu ternyata memang merepotkan peternak-peternak unggas.

Masa burung puyuh berproduksi adalah masa-masa keemasan bagi peternak setelah melewati masa pembesaran yang rasanya melelahkan. Melihat telur-telur yang menggelinding di strimin kandang bagian depan, ada kepuasan tersendiri yang hanya dimiliki oleh sang peternak.

Seperti pepatah Cina mengatakan: lebih mudah membuka toko daripada mempertahankan agar toko tetap buka.

Demikian juga dengan masa burung puyuh bertelur adalah masa yang cukup panjang. Banyak nantinya aral melintang dan hambatan yang mengganggu si cantik-cantik ini berproduksi (mereka betina kan? Jadi cantik-cantik…). Bagaimana tips agar produksi tetap bertahan dalam hitungan “bagus” dan “memuaskan” hingga mengantar mereka untuk mengembalikan modal kita ? Nah, berikut akan saya sampaikan beberapa tips yang sebenarnya sederhana dan biasa saja. Para peternak tentu sudah biasa menjalankan, hanya mungkin tidak sempat menuliskannya.

Produksi telur burung puyuh sudah dalam keadaan stabil maksimal, tetapi kemudian ada penurunan produksi (beberapa ada yang bahkan cukup signifikan). Kaget itu tentu saja. Nah, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi hal yang demikian adalah:

1. Burung puyuh sering dalam keadaan kelaparan.
Wah, sebaiknya jangan terlalu menerapkan prinsip ekonomi dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Jatah pemberian pakan memang diperlukan untuk mengatur pengeluaran. Tapi pembatasan yang berlebihan demi untuk penghematan tentu akan dibalas juga dengan penghematan produksi telur. Sayang kan ?!

2. Rumah induk yang terlalu gelap.
Burung puyuh suka dengan cahaya terang. Maka pemberian lampu sebaiknya siang dan malam. Salah satunya saya buktikan di beberapa kandang adanya pemusatan telur mengumpul di satu sisi yang paling terang. Tapi bisa saja apabila penerangan kurang memadai, burung puyuh akan jarang makan, sehingga otomatis produksi telurnya juga jarang.

3. Periksa kondisi lingkungan.
Terutama dengan suara-suara yang mengagetkan. Biasanya akan berpengaruh dan membuat stres sehingga produksi menurun. Kejadian ini juga bisa disebabkan saat rutinitas “nimpal” atau membersihkan kotoran jaga jangan burung-burung puyuh ini “grobyakan”, apalagi yang berlebihan. Untuk ini ada vitamin yang perlu diberikan untuk mengantisipasi hal-hal yang demikian, yaitu vitamin ANTISTRES.

4. Perubahan cuaca dan iklim.
Biasanya dalam masa pancaroba hawa terasa kurang nyaman. Burung-burung puyuh seakan juga merasakan hal yang sama. Apabila produksinya menurun saat pergantian musim (pancaroba), berarti burung puyuh memang sedang tidak enak badan. Selain pemberian antistres dan vitamin C selama tiga hari berturut-turut, untuk memberi energi pada sore harinya perlu juga pemberian gula pasir untuk minum. Dosis pemberian gula pasir ialah satu sendok makan untuk 10 liter air (tentu diencerkan terlebih dahulu di air panas).

5. Pemberian obat perangsang telur.
Banyak manfaat dari obat perangsang telur ini. Selain merangsang produksi, juga memperbaiki kondisi telur supaya tidak terlalu kecil atau kerabang tipis. Tapi segera hentikan jika sudah terlalu banyak telur yang besarnya di luar ukuran biasa.

6. Periksa kebersihan tempat minum.
Kalau tempat minum sudah terlalu kotor, biasanya burung puyuh jadi agak enggan meminumnya. Otomatis produksi ikut menurun.

7. Rumah induk terlalu pengap.
Karena khawatir kedinginan, kadang ada yang menutup rapat-rapat rumah induk. Ini tidak baik. Seperti kita juga tidak akan sehat tinggal di rumah yang tidak berventilasi. Maka beri angin-angin yang menyegarkan hawa di dalam rumah induk. Beri suasana yang nyaman dengan sirkulasi udara yang cukup untuk burung puyuh tersayang.

8. Adanya penyakit yang menyerang.
Penurunan produksi yang signifikan bisa disebabkan ternyata burung puyuh sedang terserang penyakit. Tentu memanggil dokter PT Peksi Gunaraharja adalah solusinya. Atau sebelumnya diberi obat “trimecyne” dulu apabila terlihat burung-burung puyuh dalam kondisi layu, pucat, dan kotoran yang buruk (berak putih atau berak hijau). Untuk yang ini saya tidak bisa menceritakan lebih lanjut, karena hanya berdasar mendengarkan keterangan dan pengalaman peternak lain. Penulis jangan mengalaminya ya……… hehehe.

9. Produksi menurun.
Terus menerus produksi menurun atau bahkan berhenti dibarengi dengan banyak kematian yang di atas normal. Padahal sudah ditangani dokter PT. Solusinya hanya satu; segera saja diapkirkan. Beres.
Jika segala usaha mempertahankan produksi telur sudah dilakukan dan ternyata tidak juga meningkat. Bisa jadi itu merupakan penurunan yang wajar; apabila seiring dengan berkurangnya populasi setelah jangka waktu yang berjalan.

Berkurangnya populasi yang wajar dapat ditandai dengan ukuran standar kematian. Ukuran kematian ini sejumlah 0,8 ekor per-hari per-1000 populasi. Itu normal (apabila kematian di bawah 0,8 ekor, berarti bagus).

Kalau keadaan populasinya memang sudah berkurang, untuk tetap menstabilkan penghasilan, maka jatah pakan juga sudah saatnya untuk dikurangi. Mudah kan ?

Source : Here