Sabtu, 23 April 2011

Kiat Meningkatkan Keuntungan dalam Beternak Burung Puyuh Petelur dengan Mencampur Pakan (tidak Berlaku untuk Kemitraan)

Dengan asumsi bahwa tiap 1000 populasi membutuhkan PYP sebanyak 3 sak pakan (150kg) per-minggu. Akan didapat hasil “bersih” rata-rata Rp 200.000 per-minggu selama bulan produktif.

Perhitungan itu dengan didasari jumlah produksi telur yang dihasilkan 800 butir per-hari dan didasari juga dengan harga PYP rata-rata berbagai merk sekitar Rp 205.000/sak.
Perhitungan keuntungan bersih tersebut dihitung dalam bulan-bulan harga baik. Tapi bagaimana apabila memasuki bulan-bulan harga buruk telur puyuh, sedangkan harga pakan jelas tidak ikut turun?

Demikian beberapa kiat mencampur pakan telur puyuh agar dapat mempertahankan penghasilan.
Mengadaptasi dari pemberian pakan dalam beternak ayam petelur yang mandiri, ada beberapa cara pencampuran pakan agar tidak membutuhkan penuh 3 sak PYP (1 sak=50 kg), antara lain :

1. dicampur dengan 1 sak dedak halus/bekatul (2 sak PYP ditambah 1 sak dedak halus/ bekatul).
Hasil: telur cenderung kecil-kecil, banyak yang kerabangnya kasar dan tipis, otomatis banyak yang mudah pecah dan tidak awet.
2. dicampur dengan setengah sak jagung giling dan setengah sak bekatul/dedak halus.
Hasil: sama dengan pencampuran yang nopmer 1.
3. dicampur dengan 1 sak jagung giling (2 sak PYP ditambah 1 sak jagung).
Hasil: telur cenderung normal/besar-besar, kerabang/cangkang juga normal, tetapi bobot cenderung ringan (di bawah standar).
Solusi: dicampur lagi dengan 1 kg mineral ditambah dengan vitamin egg yang kualitasnya bagus, asal teratur bisa me-normal-kan bobot telur.
4. dicampur dengan nasi aking (nasi sisa yang dikeringkan).
Hasil: telur cenderung normal, baik kerabang, bobot, dan ukuran.
Pencampuran-pencampuran tersebut relatif tidak mempengaruhi jumlah produksi bertelurnya.
Pertimbangan juga sebagai contoh yang di campur dengan jagung:
Apabila penuh memberi 3 sak PYP, berarti membutuhkan pakan sebanyak:
Rp 205.000 x 3 : Rp 615.000,-
Apabila dicampur dengan jagung giling + mineral + vitamin egg berarti membutuhkan pakan sebanyak:
(Rp 205.000 x 2) + Rp 110.000,- + Rp 3500,- + Rp 12.000,- : Rp 535.500,-
Selisih antara yang dicampur jagung giling dengan yang penuh 3 sak PYP :
Rp 615.000,- – Rp 535.500,- : Rp 79.500,- per-minggu per-1000 populasi dengan harga jagung giling sekarang Rp 2200,- per-kg.
Lumayan juga kan ada tambahan penghasilan?
Dalam kemitraan jelas tidak boleh ada pencampuran seperti itu alias tidak memenuhi standar keloyalan dengan PT. Dapat dilihat dari pengambilan pakan dan jumlah telur yang disetorkan. Selain dari jumlah telur yang disetorkan, juga dapat dilihat dari kondisi telur.

Untuk yang di-indikasi mencampur tersebut, PT memberi potongan harga pembelian dilihat terutama dari berat telur yang di bawah standar.

Namun penulis juga menemukan ada peternak yang memberi pakan penuh 3 PYP tetapi bobot telurnya kurang, tetep kena potong juga oleh PT. Kasihan ya… Mungkin karena kondisi burung puyuhnya yang kurang bagus sehingga menghasilkan telur yang tidak baik kondisinya walaupun pakannya bagus alias tidak dicampur.

Terlepas dari pencampuran pakan dalam beternak burung puyuh petelur demi untuk meningkatkan penghasilan, ternyata dalam kemitraan ayam pedaging-pun penulis juga menemukan ada peternak yang jelas kemitraan ternyata mencampur pakannya dengan jagung giling. Biasanya dilihat dari kondisi ayam yang sudah bagus kemudian diperkirakan pakan sudah mencukupi, biasanya sisa pakan dari PT (biasanya Comfeed) 2 atau 3 sak dijual ke pasar terus dibelikan jagung giling sama 2 atau 3 sak, tentu harganya bisa separonya sendiri (penulis tidak tahu teknisnya). Katanya lumayan nambah penghasilan yang nyata-nyata memang minim sekali untuk ternak ayam pedaging.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar