Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual,
gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur (folikel). Oviduk
adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan
kerabang telur. Pada unggas umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri
yang berkembang dan berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami
rudimenter.
Ovarium
Ovarium pada unggas dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum meso-ovarium.Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin.
Ovarium pada unggas dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum meso-ovarium.Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin.
Ovarium terbagi dalam
dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada folikel terdapat
sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun,
sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara dapat
mencapai jutaan buah).
Folikel akan masak pada
9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid
yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun
folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum
dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di
hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di
ovarium sebagai folikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning telur).
Dikenal tiga fase
perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi dan fase lambat
pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum ovulasi. Akibat
perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk gambaran konsentris pada kuning
telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada
pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus germinalis.
Folikel dikelilingi oleh
pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan
robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH.
Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem
vaskularisasi ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat
permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di
sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina basalis yang berfungsi sebagai filter untuk menyaring
komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang berupa material protein bersifat fibrous
(berongga).
Dalam membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah
reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material penyusun kuning telur. Sehingga
besar penyusutan kuning telur adalah material granuler berupa high density
lipoprotein (HDL) dan lipovitelin.
Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk kompleks fosfoprotein,
fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini membentuk vitelogenin,
yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam hati sebagai respon terhadap
estradiol.
Komponen vitelogenin
lebih mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi.
Oleh adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses pembentukan
vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis.
Penyusun utama kuning
telur adalah air, lipoprotein, protein, mineral, dan pigmen. Protein kuning
telur diklasifikasikan menjadi dua kategori:
Yaitu protein plasmatik
yang terakumulasi pada kuning telur dan disintesis di hati hampir 60% dari
total kuning telur.
2.
Phosvitin dan lipoprptein
Terdiri dari high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) yang disebut pula dengan granuler dan
keduanya disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur setiap hari
disintesis 2,5 g protein/hari melalui hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon
estrogen. Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium, besi dan zinc
membentuk molekul kompleks yang mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning
telur.
Adapun urutan perjalanan
terbentuknya sebutir telur pada saluran reproduksi ayam betina adalah sebagai
berikut:
a. Infundibulum/papilon
Panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang
masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang
mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30
menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa
sebelum terjadi pembuahan.
b. Magnum
Bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm).
Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan
sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel
gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur
berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.
c. Isthmus
Mensekresikan membran atau selaput telur.
Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15
menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum
berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh
darah sehingga memberikan warna merah.
d. Uterus
Disebut juga glandula kerabang telur,
panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih
telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna
kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini
pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
e. Vagina
Bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam
pembentukan telur, kecuali pembentukan kutikula. Telur melewati vagina dengan
cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan (/oviposition/) dan 30
menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi.
f. Kloaka
Merupakan bagian paling ujung luar dari induk
tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah
25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu ber
telur lebih dari
satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat
tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal,
ketika ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah,
ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon
oksitosin dari pituitaria bagian belakang.
Note : dari berbagai sumber